Kamis, 03 Mei 2018

TEKNIK PERAWATAN MESIN


MAKALAH
TEKNIK PERAWATAN MESIN


Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheOeepTRC9iJIfX8KAu3FKs-gjbCtayepsi2F1Lc22sIWxGxmitP6ysyoMfNKhG5oDtY2FAJei1gbE1C-zawHkgsDR1LCbIQLVdlF9uMa7KQxMiu3nlpqSqRDwXIMPjbEpBpSSMlmqM03l/s1600/gundar-logo1.png

Disusun oleh:
             Nama   :  Yosafat Yudhisasmita
             NPM    :  27415286
             Kelas   :  3IC01



JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2018


DAFTAR ISI
Halaman
Daftar Isi  .....................................................................................................       2

BAB I        PENDAHULUAN
                   1.1    Latar Belakang  .................................................................        3
                   1.2    Tujuan Penulisan  ..............................................................        4

BAB           II      PEMBAHASAN
                   2.1    Teori Dasar Perawatan Mesin............................................        5
                   2.2    Jenis-Jenis Perawatan Mesin..............................................        7
                   2.3    Tujuan Perawatan Mesin ...................................................       9
                              
BAB III     PENUTUP
                   3.1       Kesimpulan .....................................................................      10







BAB I
PENDAHULUAN

          1.1            Latar Belakang
Kecanggihan teknologi dibidang mesin-mesin industri semakin lama semakin meningkat sesuai dengan kebutuhan. Sehingga secara otomatis menuntut adanya suatu sistem pemeliharaan (Maintenance) yang dapat mengurangi tingkat kerusakan dan memperpanjang umur suatu mesin. Sehingga diharapkan sistem pemeliharaan (Maintenance) tersebut akan dapat memberikan keuntungan-keuntungan, baik ditinjau dari segi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan ataupun waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pemeliharaan. Hal ini juga sangan berpengaruh terhadap tinggi rendahnya kapasitas produksi sebuah mesin.
Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran. Produk yang dibuat industri harus mempunyai hal-hal berikut, antara lain kualitas baik, harga pantas, diproduksi dan diserahkan ke konsumen dalam waktu yang cepat.
Oleh karena itu proses produksi harus didukung oleh peralatan yang siap bekerja setiap saat dan handal. Untuk mencapai hal itu maka peralatan-peralatan penunjang proses produksi ini harus selalu dilakukan perawatan yang teratur dan terencana.
Secara skematik, program perawatan di dalam suatu industri bisa dilihat pada gambar berikut.



           1.2             Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui secara umum pengetahuan tentang teknik perawatan mesin (Maintenance).
2.      Mengetahui proses atau tata cara dalam perawatan mesin (Maintenance) yang sesuai dengan standar yang sudah ada.
3.      Diharapkan dapat menerapkan ilmu tentang perawatan mesin (Maintenance) yang telah di pelajari ke dalam dunia industri.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Teori Dasar Perawatan Mesin
Dalam istilah perawatan disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan yaitu istilah “perawatan” dan “perbaikan”. Perawatan dimaksudkan sebagai aktivitas untuk mencegah kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan untuk memperbaiki kerusakan.
Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan perawatan, dapat dibagi menjadi dua cara:
1.      Perawatan yang direncanakan (Planned Maintenance).
2.      Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance).
Secara skematik pembagian perawatan bisa dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.1 Skematik Pembagian Perawatan

Adapun beberapa macam dasar-dasar dalam perawatan mesin (Maintenance) adalah sebagai berikut:
1.         Membersihkan (Cleaning)
Pekerjaan pertama yang paling mendasar dalam maintenance adalah membersihkan (cleaning) peralatan/mesin dari debu maupun kotoran-kotoran lain yang mengganggu. Pekerjaan ini sering diabaikan orang karena dianggap tidak penting, dan hanya dianggap sebagai kotoran yang mengganggu tampak luarnya saja. Padahal sebenarnya debu yang menempel pada permukaan mesin merupakan inti bermulanya proses kondensasi dari uap air yang berada di udara sebagai awal terjadinya korosi.
Dalam melaksanakan pekerjaan cleaning perlu ada petunjuk tentang :
a.    Bagaimana cara melakukan pekerjaan tersebut
b.    Kapan pekerjaan tersebut harus dilakukan
c.     Alat bantu apa saja yang diperlukan
d.    Hal-hal apa saja yang harus dihindari dalam melakukan
pekerjaan tersebut.
Cleaning meliputi peralatan/mesin utama dalam industri, peralatan bantu serta fasilitas pendukung lainnya termasuk lingkungan sekitar peralatan dan lingkungan pabrik.Cleaning sangat baik dilakukan secara berkala dan disiplin, dengan menyesuaikan waktu operasi peralatan/mesin yang bersangkutan.
Cleaning dilakukan dengan menyesuaikan kondisi lapangan dan jenis kotoran yang timbul. Apabila kotoran berupa debu cukup di lap atau dengan menggunakan vacuum cleaner. Tapi apabila kotoran banyak mengandung serbuk metal atau sejenisnya, cukup dilap saja dan jangan menggunakan semprotan angin.
Dengan kebersihan lingkungan yang terjaga, akan menumbuhkan semangat kerja operator dan menjaga kondisi peralatan/mesin, yang secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas dan menumbuhkan rasa memiliki.
2.         Memeriksa (Inspection)
Pemeriksaan terhadap bagian unit instalasi peralatan/mesin perlu dilakukan secara teratur mengikuti pola jadwal yang sudah diatur. Jadwal dibuat atas dasar pertimbangan-pertimbangan antara lain :
a.    Berdasarkan pengalaman yang lalu dalam suatu jenis pekerjaan yang sama, diperoleh informasi mengenai selang waktu/frekuensi untuk melaksanakan pemeriksaan seminimal mungkin dan seekonomis mungkin tanpa menimbulkan resiko kerusakan unit instalasi yang bersangkutan.
b.    Berdasarkan sifat operasinya yang dapat menimbulkan kerusakan setelah unit instalasi peralatan produksi beroperasi dalam selang waktu tertentu.Berdasarkan rekomendasi dari pabrik pembuat mesin produksi (manual book).
3.         Memperbaiki (Repair)
Apabila terdapat kerusakan pada bagian unit instalasi peralatan produksi hingga kinerjanya tidak mencapai standar yang dapat diterima, maka perlu dilakukan perbaikan (repair). Repair bertujuan untuk mengembalikan fungsi peralatan kembali pada kondisi standar semula, dengan usaha dan biaya yang wajar.

2.2              Jenis-Jenis Perawatan Mesin
Dalam perawatan suatu mesin (maintenance) mempunyai beberapa macam jenis perawtan, antara lain:
1.         Breakdown Maintenance (Perawatan saat terjadi Kerusakan)
Breakdown Maintenance adalah perawatan yang dilakukan ketika sudah terjadi kerusakan pada mesin atau peralatan kerja sehingga mesin tersebut tidak dapat beroperasi secara normal atau terhentinya operasional secara total dalam kondisi mendadak. Breakdown Maintenance ini harus dihindari karena akan terjadi kerugian akibat berhentinya mesin produksi yang menyebabkan tidak tercapai kualitas ataupun output produksi.

2.         Preventive Maintenance (Perawatan Pencegahan)
Preventive Maintenance atau kadang disebut juga Preventive Maintenance adalah jenis perawatan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mesin selama operasi berlangsung. Contoh Preventive maintenance adalah melakukan penjadwalan untuk pengecekan (inspection) dan pembersihan (cleaning) atau pergantian suku cadang secara rutin dan berkala. Preventive Maintenace terdiri dua jenis, yakni :
a.       Periodic Maintenance (Perawatan berkala)
Periodic Maintenance ini diantaranya adalah perawatan berkala  yang terjadwal dalam melakukan pembersihan mesin, Inspeksi mesin, meminyaki mesin dan juga pergantian suku cadang yang terjadwal untuk mencegah terjadi kerusakan mesin secara mendadak yang dapat menganggu kelancaran produksi. Periodic Maintenance biasanya dilakukan dalam harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan.
b.      Predictive Maintenance (Perawatan Prediktif)
 Predictive Maintenance adalah perawatan yang dilakukan untuk mengantisipasi kegagalan sebelum terjadi kerusakan total. Predictive Maintenance ini akan memprediksi kapan akan terjadinya kerusakan pada komponen tertentu pada mesin dengan cara melakukan analisa trend perilaku mesin/peralatan kerja. Berbeda dengan Periodic maintenance yang dilakukan berdasarkan waktu (Time Based), Predictive Maintenance lebih menitik beratkan pada kondisi mesin (Condition Based).
3.         Corrective Maintenance (Perawatan Korektif)
Corrective Maintenance adalah perawatan yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi penyebab kerusakan dan kemudian memperbaikinya sehingga mesin atau peralatan produksi dapat beroperasi normal kembali. Corrective Maintenance biasanya dilakukan pada mesin atau peralatan produksi yang sedang beroperasi secara abnormal (mesin masih dapat beroperasi tetapi tidak optimal)
Jenis-jenis perawatan atau maintenance di atas perlu dipelajari dan diketahui dalam menerapkan Total Productive Maintenance (TPM). Untuk mengukur kinerja mesin, kita dapat menghitungnya dengan rumus OEE (Overall Equipment Effectiveness).

2.3              Tujuan Perawatan Mesin
Adapun Tujuan dilakukannya perawatan mesin (Maintenance) adalah sebagai berikut:
1.      Mempertahankan kemampuan alat atau fasilitas produksi guna memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan target serta rencana produksi.
2.      Mengurangi pemakaian dan pemyimpanan diluar batas dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama jangka waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan.
3.      Menjaga agar kualitas produk berada pada tingkat yang diharapkan guna memenuhi apa yang dibutuhkan produk itu sendiri dan menjaga agar kegiatan produksi tidak mengalami gangguan.
4.      Memperhatikan dan menghindari kegiatan-kegiatan operasi mesin serta peralatan yang dapat membahayakan keselamatan kerja.
5.      Mencapai tingkat biaya serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan maintenance secara efektif dan efisien untuk keseluruhannya.



BAB III
PENUTUP

3.1              Kesimpulan
Dari topik pembahasan yang telah dipaparkan, menghasilkan beberapa kesimpulan yang didapatkan, antara lain:
1.      Perawatan mesin (Maintenance) adalah suatu kegiatan untuk merawat atau memelihara dan menjaga mesin/peralatan dalam kondisi yang terbaik supaya dapat digunakan untuk melakukan produksi sesuai dengan perencanaan. Dengan kata lain, Maintenance adalah kegiatan yang diperlukan untuk mempertahankan (retaining) dan mengembalikan (restoring) mesin ataupun peralatan kerja ke kondisi yang terbaik sehingga dapat melakukan produksi dengan optimal.
2.      Perawatan mesin dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: Breakdown Maintenance, Preventive Maintenance, dan Correctiv Maintenance
3.      Perawatan mesin amat sangat perlu dilakukan secara rutin agar menjaga performa suatu mesin tetap dalam keadaan baik.