MAKALAH
TEKNIK PERAWATAN MESIN
Disusun
oleh:
Nama : Yosafat Yudhisasmita
NPM : 27415286
Kelas : 3IC01
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2018
DAFTAR
ISI
Halaman
Daftar Isi ..................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................. 3
1.2 Tujuan Penulisan .............................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Teori Dasar Perawatan Mesin............................................ 5
2.2 Jenis-Jenis Perawatan Mesin.............................................. 7
2.3 Tujuan Perawatan Mesin ................................................... 9
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan ..................................................................... 10
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kecanggihan
teknologi dibidang mesin-mesin industri semakin lama semakin meningkat sesuai
dengan kebutuhan. Sehingga secara otomatis menuntut adanya suatu sistem
pemeliharaan (Maintenance) yang dapat
mengurangi tingkat kerusakan dan memperpanjang umur suatu mesin. Sehingga
diharapkan sistem pemeliharaan (Maintenance)
tersebut akan dapat memberikan keuntungan-keuntungan, baik ditinjau dari segi
biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan ataupun waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan pemeliharaan. Hal ini juga sangan berpengaruh terhadap tinggi
rendahnya kapasitas produksi sebuah mesin.
Perawatan di suatu industri merupakan salah satu
faktor yang penting dalam mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya
saing di pasaran. Produk yang dibuat industri harus mempunyai hal-hal berikut,
antara lain kualitas baik, harga pantas, diproduksi dan diserahkan ke konsumen
dalam waktu yang cepat.
Oleh karena itu proses produksi harus didukung
oleh peralatan yang siap bekerja setiap saat dan handal. Untuk mencapai hal itu
maka peralatan-peralatan penunjang proses produksi ini harus selalu dilakukan
perawatan yang teratur dan terencana.
Secara
skematik, program perawatan di dalam suatu industri bisa dilihat pada gambar
berikut.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan yang
ingin dicapai pada penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui secara umum
pengetahuan tentang teknik perawatan mesin (Maintenance).
2. Mengetahui proses atau tata
cara dalam perawatan mesin (Maintenance)
yang sesuai dengan standar yang sudah ada.
3. Diharapkan
dapat menerapkan ilmu tentang perawatan mesin (Maintenance) yang telah di pelajari ke dalam dunia industri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Dasar Perawatan Mesin
Dalam
istilah perawatan disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan yaitu istilah
“perawatan” dan “perbaikan”. Perawatan dimaksudkan sebagai aktivitas untuk
mencegah kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan
untuk memperbaiki kerusakan.
Secara
umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan perawatan, dapat dibagi menjadi
dua cara:
1. Perawatan yang direncanakan (Planned Maintenance).
2. Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance).
Secara skematik
pembagian perawatan bisa dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.1 Skematik Pembagian Perawatan
Adapun beberapa macam dasar-dasar dalam perawatan mesin (Maintenance) adalah sebagai berikut:
1.
Membersihkan (Cleaning)
Pekerjaan pertama yang paling mendasar dalam
maintenance adalah membersihkan (cleaning) peralatan/mesin
dari debu maupun kotoran-kotoran lain yang mengganggu. Pekerjaan ini sering
diabaikan orang karena dianggap tidak penting, dan hanya dianggap sebagai
kotoran yang mengganggu tampak luarnya saja. Padahal sebenarnya debu yang
menempel pada permukaan mesin merupakan inti bermulanya proses kondensasi dari
uap air yang berada di udara sebagai awal terjadinya korosi.
Dalam melaksanakan
pekerjaan cleaning perlu ada petunjuk tentang :
a.
Bagaimana cara melakukan pekerjaan tersebut
b. Kapan pekerjaan
tersebut harus dilakukan
c. Alat bantu apa saja
yang diperlukan
d. Hal-hal apa saja yang
harus dihindari dalam melakukan
pekerjaan tersebut.
Cleaning meliputi peralatan/mesin utama dalam
industri, peralatan bantu serta fasilitas pendukung lainnya termasuk lingkungan
sekitar peralatan dan lingkungan pabrik.Cleaning sangat baik
dilakukan secara berkala dan disiplin, dengan menyesuaikan waktu operasi
peralatan/mesin yang bersangkutan.
Cleaning dilakukan dengan menyesuaikan kondisi
lapangan dan jenis kotoran yang timbul. Apabila kotoran berupa debu cukup di
lap atau dengan menggunakan vacuum cleaner. Tapi apabila kotoran
banyak mengandung serbuk metal atau sejenisnya, cukup dilap saja dan jangan
menggunakan semprotan angin.
Dengan kebersihan lingkungan yang terjaga, akan
menumbuhkan semangat kerja operator dan menjaga kondisi peralatan/mesin, yang
secara tidak langsung akan meningkatkan produktivitas dan menumbuhkan rasa
memiliki.
2.
Memeriksa (Inspection)
Pemeriksaan terhadap bagian unit instalasi peralatan/mesin
perlu dilakukan secara teratur mengikuti pola jadwal yang sudah diatur. Jadwal
dibuat atas dasar pertimbangan-pertimbangan antara lain :
a.
Berdasarkan pengalaman yang lalu dalam suatu jenis
pekerjaan yang sama, diperoleh informasi mengenai selang waktu/frekuensi untuk
melaksanakan pemeriksaan seminimal mungkin dan seekonomis mungkin tanpa
menimbulkan resiko kerusakan unit instalasi yang bersangkutan.
b.
Berdasarkan sifat operasinya yang dapat menimbulkan
kerusakan setelah unit instalasi peralatan produksi beroperasi dalam selang
waktu tertentu.Berdasarkan rekomendasi dari pabrik pembuat mesin produksi
(manual book).
3.
Memperbaiki (Repair)
Apabila terdapat kerusakan pada bagian unit instalasi
peralatan produksi hingga kinerjanya tidak mencapai standar yang dapat
diterima, maka perlu dilakukan perbaikan (repair). Repair bertujuan
untuk mengembalikan fungsi peralatan kembali pada kondisi standar semula,
dengan usaha dan biaya yang wajar.
2.2
Jenis-Jenis Perawatan Mesin
Dalam perawatan suatu mesin (maintenance) mempunyai beberapa macam
jenis perawtan, antara lain:
1.
Breakdown Maintenance (Perawatan saat
terjadi Kerusakan)
Breakdown Maintenance adalah perawatan
yang dilakukan ketika sudah terjadi kerusakan pada mesin atau peralatan kerja
sehingga mesin tersebut tidak dapat beroperasi secara normal atau terhentinya
operasional secara total dalam kondisi mendadak. Breakdown Maintenance ini harus dihindari karena akan terjadi
kerugian akibat berhentinya mesin produksi yang menyebabkan tidak tercapai kualitas
ataupun output produksi.
2.
Preventive
Maintenance (Perawatan Pencegahan)
Preventive Maintenance atau kadang disebut
juga Preventive Maintenance adalah
jenis perawatan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mesin
selama operasi berlangsung. Contoh Preventive
maintenance adalah melakukan penjadwalan untuk pengecekan (inspection) dan pembersihan (cleaning) atau pergantian suku cadang
secara rutin dan berkala. Preventive
Maintenace terdiri dua jenis, yakni :
a. Periodic Maintenance (Perawatan berkala)
Periodic Maintenance ini diantaranya adalah perawatan berkala
yang terjadwal dalam melakukan pembersihan mesin, Inspeksi mesin,
meminyaki mesin dan juga pergantian suku cadang yang terjadwal untuk mencegah
terjadi kerusakan mesin secara mendadak yang dapat menganggu kelancaran
produksi. Periodic Maintenance biasanya
dilakukan dalam harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan.
b. Predictive Maintenance (Perawatan Prediktif)
Predictive
Maintenance adalah perawatan yang dilakukan untuk mengantisipasi kegagalan
sebelum terjadi kerusakan total. Predictive
Maintenance ini akan memprediksi kapan akan terjadinya kerusakan pada
komponen tertentu pada mesin dengan cara melakukan analisa trend perilaku
mesin/peralatan kerja. Berbeda dengan Periodic maintenance yang dilakukan
berdasarkan waktu (Time Based), Predictive Maintenance lebih menitik
beratkan pada kondisi mesin (Condition
Based).
3.
Corrective Maintenance (Perawatan Korektif)
Corrective Maintenance adalah perawatan yang
dilakukan dengan cara mengidentifikasi penyebab kerusakan dan kemudian
memperbaikinya sehingga mesin atau peralatan produksi dapat beroperasi normal
kembali. Corrective Maintenance
biasanya dilakukan pada mesin atau peralatan produksi yang sedang beroperasi
secara abnormal (mesin masih dapat beroperasi tetapi tidak optimal)
Jenis-jenis perawatan atau maintenance di atas perlu dipelajari dan
diketahui dalam menerapkan Total
Productive Maintenance (TPM). Untuk mengukur kinerja mesin, kita dapat
menghitungnya dengan rumus OEE (Overall
Equipment Effectiveness).
2.3
Tujuan Perawatan Mesin
Adapun Tujuan
dilakukannya perawatan mesin (Maintenance)
adalah sebagai berikut:
1.
Mempertahankan kemampuan alat atau fasilitas produksi
guna memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan target serta rencana produksi.
2.
Mengurangi pemakaian dan pemyimpanan diluar batas dan
menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama jangka waktu yang
ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan.
3.
Menjaga agar kualitas produk berada pada tingkat yang
diharapkan guna memenuhi apa yang dibutuhkan produk itu sendiri dan menjaga
agar kegiatan produksi tidak mengalami gangguan.
4.
Memperhatikan dan menghindari kegiatan-kegiatan
operasi mesin serta peralatan yang dapat membahayakan keselamatan kerja.
5. Mencapai tingkat
biaya serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan maintenance secara
efektif dan efisien untuk keseluruhannya.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari
topik pembahasan yang telah dipaparkan, menghasilkan beberapa kesimpulan yang
didapatkan, antara lain:
1. Perawatan
mesin (Maintenance) adalah suatu kegiatan untuk merawat atau
memelihara dan menjaga mesin/peralatan dalam kondisi yang terbaik supaya dapat
digunakan untuk melakukan produksi sesuai dengan perencanaan. Dengan kata lain,
Maintenance adalah kegiatan yang diperlukan untuk mempertahankan (retaining) dan mengembalikan (restoring) mesin ataupun peralatan kerja
ke kondisi yang terbaik sehingga dapat melakukan produksi dengan optimal.
2.
Perawatan mesin dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu: Breakdown Maintenance, Preventive
Maintenance, dan Correctiv
Maintenance
3.
Perawatan
mesin amat sangat perlu dilakukan secara rutin agar menjaga performa suatu
mesin tetap dalam keadaan baik.